Halaman

Kamis, 25 Juli 2019

Lirik lagu 'Into the Abyss' SURAN-Coogie Ost Abyss [Han.-Rom.]

#HANGEUL

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

앞이 안보 이지 Blind
눈을 못따 Oh my gosh
너무 필요하지 Light
게속 길을 잃어가
수면 아랜 너무 지쳐
숨 막혀 한 숨도 못 쉬어
내 앞에 불늘을 비춰
내 앞에 벽들은 비켜
심연 위로 끌어 올려내
아래에선 난 못 어울리네
기포들이 위로 올례내
압박들이 목을 저여대
Falling into the abyss
할수 없어 시간 허비
Falling into the abyss
모르겟어 진짜 뭐가 뭔지

이 어둠곡을 비춰
내 빛을 잃지 않게
또 숨이 막혀와도
막혀와도, 막혀와도

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

Into the abyss
안보여 뭐가 또 뭔지
계속 잊혀지면
될 수도 있어 난 먼지
구해줘 빨리
잠기고 있어 팔 다리
떨어져 번지 떨어져 멀리
떨어져 멀리 저기 저 멀리
밑으로 가지 더는 못 참지 길을 못 찾지
I want nobody 혼자서 가지
내 길을 밝히지 아무것도 앞에서 나 못 막지
결국엔 수면 위에
못 돌아가 다시 밑에
결국엔 수면 위에
계속 올라가지 위에

더 깊게 날 당계도
저 하늘 별은 꺼지지 않아

이 어둠곡을 비춰
내 빛을 잃지 않게
또 숨이 막혀와도
막혀와도, 막혀와도

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

#ROMANIZATION

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

Api anboiji blind
Nuneul mos ddeo oh my gosh
Neomu pilyohaji light
Gyesok gireul ilheo ga
Sumyeon araen neomu jichyeo
Sum magyeo han sumdo mos swiyeo
Nae ape boldeureul bicheo
Nae ape byeokdeureun bikyeo
Simyeon wiro ggeureo orryeonae
Arae eseon nan mos eourrine
Gipodeuri wiro orryeonae
Abbagdeuri mogeul joyeodae
Falling into the abyss
Halsu eobseo sigan hobi
Falling into the abyss
Moreugesseo jinjja mweoga mweonji

I eodeumsogeul bicheo
Nae bicheul ilhji anhge
Ddo sumi maghyeowado
Maghyeowado, maghyeowado

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

Into the abyss
Anboyeo mweoga ddo mweonji
Gyesok ijhyejimyeon
Dwil sudo isseo nan meonji
Guhaejweo ppalli
Jamjigo isseo pal dari
Ddeorreojyeo beonji ddeoreojeo meorri
Ddeoreojyeo meorri jeogi jeo meorri
Miteuro gaji deoneun mos chamji gireul mos chajji
I want nobody honjaseo gaji
Nae gireul barkhiji amugeosdo apeseo mos makji
Gyeolgugen sumyeon wie
Mos doruga dasi mite
Gyeolgugen sumyeon wie
Gyesok orragaji wie

Deo gipge nal danggyeodo
Jeo haneul byeoreun kkeojiji anha

I eodeumsogeul bicheo
Nae bicheul ilhji anhge
Ddo sumi maghyeowado
Maghyeowado, maghyeowado

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

When you stare into the abyss
You can dream into the abyss
When you fall into the abyss
It could be wonderland like alice

Rabu, 03 April 2019

Welcome To My Blog

Hay...
Selamat datang di alaman utama Blog Pribadi milik saya tentunya :)

Alasan saya membuat blog ini adalah hanya untuk mengekspresikan perasaan saya dan sekedar bercerita serta berbagi pengalaman melalui informasi yang saya dapatkan saat saya sekolah dulu, seperti laporan yang sebelumnya saya posting maupun puisi yang saya buat dahulu.

Semoga kalian yang mampir ke rumah kecil saya ini mendapatkan info yang memang kalian cari, dan semoga artikel yang akan saya post nantinya bisa membantu. Ingat ! Saya hanya sekadar mengekspresikan perasaan pribadi, yah kalau bisa mendapatkan lebih banyak teman kenapa tidak.

Adakah yang mau ikut menjadi teman saya ??
salam kenal dari saya pribadi, ayuAdr :)

Rabu, 09 Desember 2015

Lp dan askep maternitas (post partum)






LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Ny. K dengan kasus POST PARTUM





Di Susun Oleh :

                                                Nama Siswi                 : Ayu Andriyani
                                                Kelas                           : XII Keperawatan
                                                Tempat praktek           : RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo
                                                                                      Bandar Lampung (Ruang VK)






SMK KES. ‘AZZA WA JALLA
BANDAR LAMPUNG


KATA PENGANTAR


Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun laporan yang saya buat ini mengenai penyakit POST PARTUM.

Adapun isi dari makalah ini adalah tentang Definisi, Etiologi, Manifestasi klinis, klasifikasi, komplikasi, pemeriksaan dagnostik dan pathway dari penyakit POST PARTUM serta terdapat resume sebanyak 7. Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tepatnya di Ruang Instalasi Gawat darurat.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna, karena laporan ini mungkin masih ada kesalahan serta kekurangan. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Khususnya di bidang kesehatan, sehingga kita terpanggil dan tergerak untuk lebih mewaspadai penyebaran penyakit. Amin









Bandar Lampung, 20 November 2015



Penulis



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu.

Dengan adanya masa nifas ini diharapkan agar ibu setelah melahirkan mendapatkan perawatan yang baik dan dapat segera pulih kembali. Perawatan yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan ibu masing-masing, oleh karena itu kita sebagai perawat harus mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh sang ibu.


B.     TUJUAN
Tujuan Umum :
1.      Tujuan dari dibuatnya laporan ini supaya memenuhi tugas Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo tepatnya diruang VK
2.      Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan POST PARTUM

Tujuan Khusus :
1.      Untuk mengetahui informasi tentang POST PARTUM
2.      Untuk mengetahui  pengakajian pada pasien dengan POST PARTUM
3.      Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien dengan POST PARTUM
4.      Untuk mengetahui intervensi serta implementasi pada pasien dengan POST PARTUM















BAB II
DASAR TEORI


Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
(Hadijono,2008:356)

Periode pascapartum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Bobak,2004:492)

Post partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa persalinan dan segera setelah kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan semula (tidak hamil)
(William,1995)

Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002)





















BAB III
PEMBAHASAN


A.    DEFINISI

Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002)

Post partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa persalinan dan segera setelah
kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan semula (tidak hamil)
(William,1995)

B.     ETIOLOGI

Etiologi post partum dibagi 2, yaitu :
a.       Etiologi post partum dini :
1.      Atonia uteri
2.      Laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir
3.      Hematoma

b.      Etiologi post partum lambat
1.      Tertinggalnya sebagian plasenta
2.      Subinvolusidi daerah insersi plasenta
3.      Dari luka bekas secsio sesaria

C.     MANIFESTASI KLINIS

Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat / organ reproduksi yaitu :
a.       Sistem Reproduksi
1)      Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan pengecilan ukuran (involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus uteri (TFU) post partum menurut masa involusi :



Tabel 1. TFU menurut masa involusi

INVOLUSI
TFU
BERAT UTERUS
Bayi lahir
Setinggi pusat
1000 gram
Plasenta lahir
± 2 cm di bawah umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis
± 1000 gram

1 minggu
Pertengahan  antara umbilikus dan simfisis pubis
500 gram

2 minggu
Tidak teraba di atas simfisis
350 gram

6 minggu
Bertambah kecil
50-60 gram

(Bobak,2004:493)

2)      Vagina dan Perineum
Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina. Macam – macam lochia :
·         Lochia rubra : berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, terjadi selama 2 hari pasca persalinan
·         Lochia Sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi hari ke 3 – 7 pasca persalinan
·         Lochia serosa : Keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi hari ke 7 – 14 hari pasca persalinan
·         Lochia alba : Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan

3)      Payudara
Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen (prolaktin) terhadap kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa kehamilan sampai hari ke 3-5 post partum dimana kolostrum mengandung lebih banyak protein dan mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI. Makin sering menetek, maka ASI akan makin banyak diproduksi.





b.      Sistem Pencernaan
1)      Nafsu Makan
Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari jumlah biasa dikonsumsi diserta konsumsi camilan yang sering ditemukan.
2)      Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan ansthesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.
3)      Defekasi
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali normal.

c.       Sistem Perkemihan
Uretra dan kandung kemih : Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi.

d.      Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya.

D.    FISIOLOGI

1.      Involusi rahim, terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil,yang disebabkan karena adanya proses autolysis,dimana zat protein dinding rahim dipecah diabsorbsi dan kemudian dibuang melalui air kencing.
2.      Inovasi tempat plasenta, setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat permukaan kasar tidak rata kira-kira sebesar telapak tangan, dengan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu kedua,hanya sebesar 3 - 4 cm dan pada akhir nifas 1 - 2 cm.
3.      Perubahan pada serviks dan vagina, pada serviks terbentuk sel-sel otot terbaru,karena adanya kontraksi dan retraksi,vagina teregang pada waktu persalinan namun lambat laun akan mencapai ukuran yang normal.
4.      Perubahan pembuluh darah rahim, dalam kehamilan uterus mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan bagi peredaran darah yang banyak, maka arteri tersebut harus mengecil lagi saat nifas.
5.      Dinding perut dan peritoneum, setelah persalinan dinding perut menjadi longgar karena teregang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
6.      Saluran kencing, Dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan obstruksi dan menyebabkan retensi urine, dilatasi ureter dan pyelum kembali normal dalam 2 minggu.
7.      Laktasi , Keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan pada waktu ini .buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.colostrum adalah cairan kuning yang mengandung banyak protein dan garam.

E.     KLASIFIKASI

Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
a.       Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana seorang ibu sudah diperbolehkan berdiri dan berjalan
b.      Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara menyeluruh dengan lama ± 6-8 minggu
c.       Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila saat hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang diperlukan untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.

F.      PATHWAY

Adanya proses persalinan
Robekan jalan lahir
Discontuinitas jaringan
Implus/penekanan pada syaraf nyeri
Cortex cerebri
Persepsi nyeri
Nyeri

 
 





G.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
2.      Urine lengkap

H.    KOMPLIKASI

1.      Pembengkakan payudara
2.      Mastitis (peradangan pada payudara)
3.      Endometritis (peradangan pada endometrium)
4.      Post partum blues
5.      Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selama persalinan atau sesudah persalinan.

I.       PENATALAKSANAAN MEDIK

a.       Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b.      6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c.       Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
     perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
     nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d.      Hari ke- 2    : mulai latihan duduk
e.       Hari ke- 3    : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan









DAFTAR PUSTAKA

Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6. Jakarta  : EGC.
Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka
Http://www.uselsevierhealth.com.Nursingdiagnoses.Outcomesandinterventions
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.






















ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
Pada Ny. K dengan kasus POST PARTUM


I.                   DATA DEMOGRAFI
A.    Biodata
Nama Inisial                            : Ny. K
Usia                                         : 41 th
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Suku                                        : Jawa
Status Pernikahan                   : Menikah
Agama                                     : Islam
Pekerjaan                                 : IRT
Alamat                                                : Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Dx. Medik                               : POST PARTUM
Tanggal Masuk                        : 17 November 2015
Tanggal Pengkajian                 : 17 November 2015

B.     Penanggung Jawab
Nama Lengkap                        : Tn. Pausi
Usia                                         : 42 th
Alamat                                                : Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Pekerjaan                                 : Tukang Ojek
Hub. Dengan Pasien               : Suami


II.                KELUHAN UTAMA
Os datang ke IGD Rumah Sakit pada tanggal 17 November 2015 pukul 19.20 wib diantar oleh keluarga nya dan mengeluh ingin melahirkan, nyeri yang dirasakan dengan skala 8 di bagian perut hingga ke pinggang, nyeri hilang timbul.

III.             RIWAYAT KESEHATAN
A.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.

B.     Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.

C.     Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita penyakit menular.

D.    Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
a.       Lama persalinan:
1.      Kala I 4 jam 20 menit
2.      Kala II 5 menit
3.      Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b.      Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c.       Tipe kelahiran spontan.
d.      Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan analgesik dan anestesi.
e.       Masalah selama persalinan tidak ada, bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat I dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc, kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.

E.     Data Bayi Saat Ini
a.       Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Perempuan)
1.      Berat badan                 : 2500 Gram
2.      Panjang badan             : 47 Cm
3.      Lingkar kepala             : 32 Cm
4.      Lingkar dada                : 30 Cm
5.      Lingkar perut               : 31 Cm
6.      Lingkar lengan atas      : 10,5 Cm
b.      Apgar Score

No.
Tgl/Jam
Karakteristik Penilaian
Menit 1
Menit 5
1.
17-11-2015
20.55 wib
Denyut jantung
2
2
2.

Pernafasan
2
2
3.

Reflek
1
1
4.

Tonus Otot
1
2
5.

Warna Kulit
1
2
Total
7
9

Kesimpulan     : Bayi normal tidak mengalami asfiksia.

F.      Riwayat Psikologis Ibu
Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah mengingat bahwa ini adalah anak ke-6

G.    Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus 30 hari. Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan bau amis. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) 10/02/2015. Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 3 tahun sebelum gagal dan diekstraksii pada bulan Januari 2015.

H.    Riwayat Obstetri
Ibu G6P5A0 :
No.
Tahun Persalinan
Tempat Pertolongan
Jenis Persalinan
Jenis Kelamin
BB
(Gram)
1.
1998
Bidan
Spontan
Perempuan
3200
2.
2004
Bidan
Spontan
Perempuan
3300
3.
2008
Bidan
Spontan
Perempuan
3000
4.
2010
Bidan
Spontan
Perempuan
3300
5.
2012
Bidan
Spontan
Perempuan
3200

I.       Review of System dan Pemeriksaan Fisik
a.       Penampilan umum
Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan tertatih-tatih.
b.      Berat badan           : 60 Kg.
c.       Tinggi badan         : 151 Cm.
d.      Tanda-tanda vital  
TD : 120/80 mmHg
N   : 84 x/ mnt
R   : 21 x/ mnt
S    : 36,5 0C
e.       Kulit, rambut, kuku
Ibu mengatakan setelah melahirkan langsung dibersihkan oleh bidan, kuku sudah dipotong sejak dari rumah. Tidak ada keluhan. Kulit bersih, turgor kulit baik, lembab, rambut bersih tidak rontok, kuku rapi dan pendek.
f.       Kepala dan leher
Ibu mengatakan tadi pagi sudah mencuci muka sekalian mandi, tidak ada keluhan. Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk. Tampak lelah. Tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan normal, kelenjar tiroid tidak membesar, kelenjar limfe tidak teraba, vena jugularis tidak meningkat, tidak terdapat bekas operasi.
g.      Telinga
Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada, pendengaran normal.
h.      Mulut, tenggorokan, hidung
Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies gigi, tidak ada stomatitis, sekret hidung bersih, tidak memakai alat bantu, fungsi baik.
i.        Thoraks dan paru-paru
Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada ketinggalan gerak, paru dalam batas normal, tidak terdengar suara nafas tambahan.

j.        Payudara
Ibu mengatakan air susu sudah keluar dan akan menyusui bayinya setelah istirahat. Lunak, puting susu menonjol keluar, ASI sudah keluar.
k.      Jantung
Tidak ada keluhan, jantung tidak membesar, tidak ada bising jantung.
l.        Abdomen
Ibu mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti dipelintir. Terdapat striae gravidarum, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, teraba lunak, peristaltik positif agak lemah.
m.    Genetalia
Ibu mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih, lokasi pada daerah perineum, nyeri sedang skala 6. Ibu menyatakan sudah buang air kecil 1 kali
n.      Anus dan rectum
Ibu mengatakan buang air besar tadi malam sebelum melahirkan, setelah melahirkan sampai sekarang belum. Terdapat ruptur perineum dengan jahitan luar 1 jenis one by one. Luka tampak basah.
o.      Musculoskeletal
Tidak ada keluhan, refleks positif,, tidak ada varises, tidak terjadi oedema, kekuatan otot 5, ROM normal.


IV.             AKTIVITAS SEHARI-HARI

a.       Pola persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak keenam, anak pertama sampai kelima nya dulu dilahirkan di Bidan. Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan, jika merasa tidak enak badan juga langsung ke Puskesmas.

b.      Pola nutrisi-metabolisme
Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari, selama hamil muda merasa mual muntah tapi semakin bertambah usia kehamilan gejala semakin hilang. Sekarang ibu sudah mulai makan makanan kecil yang dibawa oleh suaminya.

c.       Pola aktifitas-latihan
Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan aktivitas sehari-hari dapat dilakukan mandiri, sekarang ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhati-hati ketika bergerak di tempat tidur. Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu oleh keluarga.



d.      Pola eliminasi
Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah melahirkan bab belum sedangkan bak 1 kali tadi pagi.

e.       Pola isitirahat-tidur
Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur siang selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB dan bangun pagi jam 04.30 WIB. Semalam ibu tidak dapat tidur karena dalam proses persalinan, baru setelah bayi lahir dan ibu dibersihkan dapat tidur sebentar.

f.       Pola persepsi-kognitif
Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah kemaluan.Ibu juga mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang ini tidak disengaja karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan suaminya merasa senang juga dengan kehadiran anak ini.

g.       Pola persepsi terhadap diri
Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan itu adalah untuk mempercepat menolong diri dan bayinya.

h.      Pola hubungan-peran
Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang selalu mendampingi. Ibu mengatakan selama ini hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar baik-baik saja.

i.        Pola seksualitas-reproduksi
Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami untuk mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak ada gangguan dalam melakukan akttifitas tersebut, juga tidak terjadi kontak bleeding.

j.        Pola stress-koping
Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan selalu minta pertimbangan suami atau ibunya jika ada masalah atau harus mengambil keputusan.

k.      Pola kepercayaan-nilai-nilai
Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam sehingga kebudayaan yang umum di masyarakat masih dilakukan seperti tujuh bulanan dan selamatan. Ibu merasa sangat bersyukur bayinya dapat lahir dengan selamat.

V.                PROFIL KELUARGA
1.      Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, dan kelima anaknya. Jika ada apa-apa biasa minta tolong kepada orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat sekitar juga baik.
2.      Jumlah anak
Enam dengan anak yang sekarang. Anak pertama sampai keenam semuanya perempuan.

3.      Tipe rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai semen halus dengan ventilasi dan cahaya yang cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak dengan tetangga dekat dan tipe komunitas masyarakat desa dengan budaya gotong royong.
4.      Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah seorang tukang ojek
5.      Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTP sedangkan suaminya hanya lulusan SD
6.      Tingkat sosial ekonomi
Menengah kebawah dengan penghasilan perbulan tidak pasti ± Rp 350.000.
7.      Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu pernah menggunakan IUD selama 3 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak nyaman akhirnya diekstraksi pada bulan Januari 2015. Ibu mengatakan berencana akan memakai IUD lagi.

VI.             PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN
Pemeriksaan di lakukan pada tanggal 17 November 2015
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI NORMAL
·         Hematologi


Leukosit
11.400
5.000-10.000/ uL
Diff Count


-          Basofil
0
0 - 1 %
-          Eosinofil
0
1 - 4 %
-          N Staaf
0
2 - 6 %
-          N Segmen
72
50 - 70 %
-          Limfosit
13
20 - 40 %
-          Monosit
15
2 - 8 %
Eritrosit
3.610.000
L : 4,4 – 5,5 x 106 uL
P : 3,5 – 4,5 x 106 uL
Hemoglobin
10,6
L : 13,5 –18,0 gr/dL
P : 12,0 –16,0 gr/dL
Hematokrit
32,1
L : 40 – 54 %
P : 38 – 47 %
Trombosit
231.000
150- 400 x 103/uL
·         Urinalisa


Warna
Kuning agak keruh
Kuning jernih
pH
6,5
5,5 – 8,5
Berat jenis
1.015
1.015 – 1.025
Nitrit
(-)
Negative
Protein
(-)
Negative
Keton
(-)
Negative
Reduksi
(-)
Negative
Bilirubin
(-)
Negative
Urobilinogen
(+)
0,2 mg/dL
Leukosit
(-)
Negative
Eritrosit
(-)
Negative
Sedimen


-          Leukosit
15 - 20
1 – 10 /LPB
-          Eritrosit
10 – 20
1 – 5 /LPB
-          Epitel
(+)
(+)
-          Kristal
(-)
Negative
-          Silinder
(-)
Negative
-          Lain-lain
(-)
Negative
Test kehamilan
(+)



VII.          THERAPY YANG DIBERIKAN
§  Amoxicillin                 3 x 500 mg
§  Asam mefenamat        3 x 500 mg
§  B. Complek                 3 x 1 tab
§  Vit. A                          1 x 1 tab
























VIII.       ANALISA DATA

DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
DS:
·         Pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih
·         Pasien mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti dipelintir.
DO:
·         Tampak berhati-hati ketika bergerak di tempat tidur.
·         Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk.
·         Nyeri sedang skala 6
·         Tanda-tanda vital :
TD       : 120/80 mmHg
N         : 84 x/ mnt
R         : 21 x/ mnt
S          : 36,5 0C

Kontraksi uterus

Nyeri akut

DS:
Pasien mengatakan terdapat luka di kemaluannya dan rasanya sakit.

DO:
·         Terdapat ruptur perineum derajat I dengan jahitan luar 1 Zide.
·         Luka tampak basah.

Trauma jaringan

Risiko infeksi

DS:
Pasien mengatakan merasa lelah dan ingin tidur.

DO:
·         Pasien tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi.
·         Tampak lemah.
·         Aktivitas kebersihan diri dibantu oleh keluarga.
Kelelahan
Intoleransi Aktivitas


IX.             DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
2.      Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
3.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

X.                RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN

AREA
RENCANA TINDAKAN
Kerja
Memberikan informasi bahwa selama tiga minggu post partum belum diperbolehkan bekerja keras, seperti mengangkat ember, barang-barang yang berat, dan memperbolehkan bekerja ringan seperti menyapu, menyetrika, dan memasak.

Istirahat
Mengajarkan kepada ibu agar istirahat dengan cukup saat bayi tertidur, hal ini sangat baik untuk memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak punya masalah dengan keadaan tidur.

Latihan

Mengajarkan kepada ibu bahwa latihan pada awal minggu pertama post partum seperti menaiki tangga, senam post partum.

Hygiene

Mengajarkan pada ibu untuk selalu membersihkan daerah vagina dan perineum setelah BAK atau BAB dengan air sabun.

Koitus

Mengajarkan pada ibu bahwa koitus bisa dimulai apabila lokhia berubah menjadi putih dan luka perineum sudah sembuh sempurna serta ibu merasa nyaman untuk melakukan hubungan.

Kontrasepsi

Menjelaskan kepada ibu bisa menggunakan kontrasepsi setelah tiga minggu post partum dan apabila ibu menyusui secara penuh dan tidak memberikan makanan tambahan pada bayi bisa dipergunakan untuk kontrasepsi selama enam bulan post partum.

Follow up

Ibu bisa mengontrolkan diri seminggu setelah persalinan dan selanjutnya kontrol sampai 42 hari post partum





RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien   : Ny. K                                                Nama Siswi     : Ayu Andriyani
No. RM           :                                               NIS                 : 201301.006
Dx. Medik       : Post Partum

No.
Dx. Keperawatan
NOC
NIC
Rasional
1.
Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kurang lebih 1 x 24 jam diharapkan dapat tercapai kriteria hasil :
-          Nyeri bisa berkurang bahkan hilang
-          Pasien mampu berelaksasi
1.      Berikan posisi yang nyaman, aman dan tenang

2.      Kompres air hangat pada bagian perut

3.      Lakukan kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Pantau skala nyeri
1.      Dapat membuat pasien lebih berelaksasi dan terasa nyaman

2.      Untuk memperlancar pembuluh darah supaya nyeri berkurang

3.      Obat analgetik dapat mengurangi rasa nyeri

4.      Untuk mengetahui keberhasilan intervensi

2.
Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kurang lebih 1 x 24 jam diharapkan dapat tercapai kriteria hasil :
-          Risiko akan berkurang atau bahkan tidak ada
-          Pasien lebih mampu berelaksasi
1.      Ajarkan cara melakukan vulva hygiene

2.      Ajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi pada pasien

3.      Kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Pantau TTV pasien


1.      Untuk mencegah terjadinya infeksi pada perineum

2.      Untuk membuat ibu lebih relaksasi dan mengurangi rasa sakit

3.      Untuk mengurangi rasa sakit



4.      Untuk melihat keberhasilan intervensi

3.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kurang lebih 1 x 24 jam diharapkan dapat tercapai kriteria hasil :
-          Pasien mampu berjalan mandiri
-          Pasien mampu memnuhi segala aktivitasnya sendiri

1.      Bantu pasien dalam memenuhi segala aktivitasnya

2.      Beri motivasi pada pasien agar ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali

3.      Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien
1.      Untuk memenuhi kebutuhan aktivitas pasien

2.      Untuk menambah semangat pasien

4.      Untuk membantu memotivasi dan memenuhi kebutuhan pasien





















CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien   : Ny. K                                                Nama Siswi     : Ayu Andriyani
No. RM           :                                               NIS                 : 201301.006
Ruang Rawat  : Kebidanan (VK)

No. Dx
Tanggal
Waktu
Implementasi
Evaluasi
1.
18-11-2015
07.10 wib
1.      Memberikan posisi yang nyaman, aman dan tenang

2.      Mengompres air hangat pada bagian perut

3.      Melakukan kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Memantau skala nyeri
S :
·         Pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih
·         Pasien mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti dipelintir.

O:
·         Tampak berhati-hati ketika bergerak di tempat tidur.
·         Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk.
·         Skala nyeri sedang 6
·         Tanda-tanda vital :
TD       : 120/80 mmHg
N         : 84 x/ mnt
R         : 21 x/ mnt
S          : 36,5 0C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

-          Berikan posisi yang nyaman, aman dan tenang
-          Kompres air hangat pada bagian perut
-          Lakukan kolaborasi pemberian obat analgetik
-          Pantau skala nyeri

2.
18-11-2015
07.15 wib
1.      Mengajarkan cara melakukan vulva hygiene

2.      Mengajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi pada pasien

3.      Melakukan kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Memantau TTV pasien

S :
Ibu mengatakan terdapat luka di kemaluannya dan rasanya sakit.

O:
·         Terdapat ruptur perineum derajat I dengan jahitan luar 1 Zide.
·         Luka tampak basah.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
-          Ajarkan cara melakukan vulva hygiene
-          Ajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi pada pasien
-          Kolaborasi pemberian obat analgetik
-          Pantau TTV pasien

3.
18-11-2015
07.25
wib
1.      Membantu pasien dalam memenuhi segala aktivitasnya

2.      Memberi motivasi pada pasien agar ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali

3.      Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien

S :
Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin tidur.

DO:
·         Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi.
·         Tampak lemah.
·         Aktivitas kebersihan diri dibantu oleh keluarga.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
-          Bantu pasien memenuhi segala aktivitasnya
-          Beri motivasi agar pasien terus semangat
-          Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien











CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien   : Ny. K                                                Nama Siswi     : Ayu Andriyani
No. RM           :                                               NIS                 : 201301.006
Ruang Rawat  : Kebidanan (VK)

No. Dx
Tanggal
Waktu
Implementasi
Evaluasi
1.
18-11-2015
20.45
wib
1.      Memberikan posisi yang nyaman, aman dan tenang

2.      Mengompres air hangat pada bagian perut

3.      Melakukan kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Memantau skala nyeri
S :
·         Pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan sudah berkurang

O:
·         Tampak masih berhati-hati ketika bergerak di tempat tidur.
·         Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk.
·         Skala nyeri 5
·         Tanda-tanda vital :
TD       : 120/80 mmHg
N         : 88 x/ mnt
R         : 20 x/ mnt
S          : 36,5 0C

A : Masalah sebagian teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

-          Berikan posisi yang nyaman, aman dan tenang
-          Kompres air hangat pada bagian  perut
-          Lakukan kolaborasi pemberian obat analgetik
-          Pantau skala nyeri

2.
18-11-2015
20.50
wib
1.      Mengajarkan cara melakukan vulva hygiene

2.      Mengajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi pada pasien

3.      Melakukan kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Memantau TTV pasien

S :
Ibu mengatakan luka di kemaluannya dan rasanya jika bergerak masih terasa sakit.

O:
·         Pasien tampak meringis
·         Luka masih tampak basah.

A : Masalah sebagian teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
-          Ajarkan cara melakukan vulva hygiene
-          Ajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi pada pasien
-          Kolaborasi pemberian obat analgetik
-          Pantau TTV pasien



3.
18-11-2015
20.55
wib
1.      Membantu pasien dalam memenuhi segala aktivitasnya

2.      Memberi motivasi pada pasien agar ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali

3.      Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien

S :
Pasien mengatakan sudah mulai segar dan mampu beraktivitas secara mandiri tetapi belum sepenuhnya

DO:
·         Pasien mampu masuk dan keluar dari kamar mandi sendiri dengan berpegangan dengan tembok
·         Tampak sedikit lemas
·         Aktivitas kebersihan diri sudah dilakukan secara mandiri

A : Masalah sebagian teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
-          Bantu pasien memenuhi segala aktivitasnya
-          Beri motivasi agar pasien terus semangat
-          Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien










CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien   : Ny. K                                                Nama Siswi     : Ayu Andriyani
No. RM           :                                               NIS                 : 201301.006
Ruang Rawat  : Kebidanan (VK)

No. Dx
Tanggal
Waktu
Implementasi
Evaluasi
1.
19-11-2015
07.10
wib
1.      Memberikan posisi yang nyaman, aman dan tenang

2.      Mengompres air hangat pada bagian perut

3.      Melakukan kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Memantau skala nyeri
S :
Pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan sudah tidak dirasakan lagi

O:
·         Tampak segar
·         Ekspresi wajah sudah segar dan tidak lagi merintih ketika bergerak atau duduk.
·         Tanda-tanda vital :
TD       : 120/80 mmHg
N         : 88 x/ mnt
R         : 20 x/ mnt
S          : 36,5 0C

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
     (Pasien Pulang)

2.
19-11-2015
07.15
wib
1.      Mengajarkan cara melakukan vulva hygiene

2.      Mengajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi pada pasien

3.      Melakukan kolaborasi pemberian obat analgetik

4.      Memantau TTV pasien
S :
Pasien mengatakan luka di kemaluannya sudah tidak dirasakan lagi

O:
·         Pasien tampak segar
·         Luka tampak masih basah

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
      (Pasien Pulang)






3.
19-11-2015
07.20
wib
1.      Membantu pasien dalam memenuhi segala aktivitasnya

2.      Memberi motivasi pada pasien agar ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali

3.      Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien

S :
Pasien mengatakan sudah mulai segar dan mampu beraktivitas secara mandiri

O:
·         Pasien mampu masuk dan keluar dari kamar mandi sendiri
·         Tampak segar
·         Aktivitas kebersihan diri sudah dilakukan secara mandiri

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
     (Pasien Pulang)
























BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)

Etiologi post partum dibagi 2, yaitu :
a.       Etiologi post partum dini :
1.      Atonia uteri
2.      Laserasi jalan lahir;robekan jalan lahir
3.      Hematoma

b.      Etiologi post partum lambat
1.      Tertinggalnya sebagian plasenta
2.      Subinvolusidi daerah insersi plasenta
3.      Dari luka bekas secsio sesaria

B.     SARAN

Dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan pada pasien POST PARTUM perlu ditingkatkan tentang keperawatan pada pasien tersebut sehingga asuhan keperawatan dapat lebih efektif.

Dan karena laporan ini masih banyak kekurangan nya saya menerima kritik dan saran dari berbagai pihak karena dengan kritik dan saran yang diberikan saya dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan dapat menjadikan laporan ini menjadi lebih baik lagi.