LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Ny. K dengan kasus
POST PARTUM
Di Susun Oleh :
Nama
Siswi : Ayu Andriyani
Kelas : XII Keperawatan
Tempat
praktek : RSUD dr. A. Dadi
Tjokrodipo
Bandar Lampung (Ruang VK)
SMK KES. ‘AZZA WA JALLA
BANDAR LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga
saya berhasil menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun laporan yang saya buat
ini mengenai penyakit POST PARTUM.
Adapun isi dari makalah ini adalah
tentang Definisi, Etiologi, Manifestasi klinis, klasifikasi, komplikasi,
pemeriksaan dagnostik dan pathway dari penyakit POST PARTUM serta terdapat
resume sebanyak 7. Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. dadi
Tjokrodipo Bandar Lampung tepatnya di Ruang Instalasi Gawat darurat.
Saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna, karena laporan ini mungkin
masih ada kesalahan serta kekurangan. Semoga laporan ini memberikan informasi
bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Khususnya di bidang kesehatan, sehingga kita
terpanggil dan tergerak untuk lebih mewaspadai penyebaran penyakit. Amin
Bandar
Lampung, 20 November 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu.
Dengan adanya
masa nifas ini diharapkan agar ibu setelah melahirkan mendapatkan perawatan
yang baik dan dapat segera pulih kembali. Perawatan yang dilakukan harus sesuai
dengan kebutuhan ibu masing-masing, oleh karena itu kita sebagai perawat harus
mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh sang ibu.
B.
TUJUAN
Tujuan
Umum :
1. Tujuan
dari dibuatnya laporan ini supaya memenuhi tugas Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) yang dilaksanakan di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo tepatnya diruang VK
2. Untuk
mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan POST PARTUM
Tujuan Khusus :
1. Untuk
mengetahui informasi tentang POST PARTUM
2. Untuk
mengetahui pengakajian pada pasien
dengan POST PARTUM
3. Untuk
mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien dengan POST PARTUM
4.
Untuk mengetahui intervensi serta
implementasi pada pasien dengan POST PARTUM
BAB II
DASAR TEORI
Masa nifas atau
puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
(Hadijono,2008:356)
Periode pascapartum
(puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Bobak,2004:492)
Post partum (nifas)
secara harafiah adalah sebagai masa persalinan dan segera setelah kelahiran,
masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke
keadaan semula (tidak hamil)
(William,1995)
Puerperium / nifas
adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil,
masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal,2002)
BAB III
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002)
Post
partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa
persalinan dan segera setelah
kelahiran,
masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke
keadaan semula (tidak hamil)
(William,1995)
B.
ETIOLOGI
Etiologi post
partum dibagi 2, yaitu :
a.
Etiologi post partum
dini :
1.
Atonia uteri
2.
Laserasi jalan lahir,
robekan jalan lahir
3.
Hematoma
b.
Etiologi post partum
lambat
1.
Tertinggalnya
sebagian plasenta
2.
Subinvolusidi daerah
insersi plasenta
3.
Dari luka bekas secsio sesaria
C.
MANIFESTASI
KLINIS
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat /
organ reproduksi yaitu :
a.
Sistem Reproduksi
1)
Uterus
Secara
berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan pengecilan ukuran
(involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus uteri (TFU) post
partum menurut masa involusi :
Tabel 1. TFU menurut masa involusi
INVOLUSI
|
TFU
|
BERAT UTERUS
|
Bayi lahir
|
Setinggi pusat
|
1000 gram
|
Plasenta lahir
|
± 2 cm di bawah
umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis
|
± 1000 gram
|
1 minggu
|
Pertengahan antara umbilikus dan simfisis pubis
|
500 gram
|
2 minggu
|
Tidak teraba di
atas simfisis
|
350 gram
|
6 minggu
|
Bertambah kecil
|
50-60 gram
|
(Bobak,2004:493)
2)
Vagina dan Perineum
Pada post partum
terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina.
Macam – macam lochia :
·
Lochia rubra : berisi darah segar
dan sisa – sisa selaput ketuban, terjadi selama 2 hari pasca persalinan
·
Lochia Sanguinolenta : berwarna merah
kuning berisi darah dan lendir, terjadi hari ke 3 – 7 pasca persalinan
·
Lochia serosa : Keluar cairan
tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi hari ke 7 – 14 hari pasca
persalinan
·
Lochia alba : Cairan putih
setelah 2 minggu pasca persalinan
3)
Payudara
Pada masa nifas akan
timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen (prolaktin) terhadap
kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa kehamilan sampai
hari ke 3-5 post partum dimana kolostrum mengandung lebih banyak protein dan
mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI akan meningkat saat
bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu rangsangan terhadap
peningkatan produksi ASI. Makin sering menetek, maka ASI akan makin banyak
diproduksi.
b.
Sistem Pencernaan
1)
Nafsu Makan
Setelah benar-benar
pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan ibu merasa sangat lapar.
Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari jumlah biasa dikonsumsi
diserta konsumsi camilan yang sering ditemukan.
2)
Motilitas
Secara khas,
penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang
singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan ansthesia bisa memperlambat
pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.
3)
Defekasi
Ibu sering kali
sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang dirasakannya diperineum
akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air yang teratur perlu
dicapai kembali setelah tonus usus kembali normal.
c.
Sistem Perkemihan
Uretra dan kandung
kemih : Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung
kemih selama proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir.
Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema, seringkali diserti
daerah-daerah kecil hemoragi.
d.
Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di
areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. Kulit
yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin memudar tetapi
tidak hilang seluruhnya.
D.
FISIOLOGI
1.
Involusi rahim, terjadi
karena masing-masing sel menjadi lebih kecil,yang disebabkan karena adanya
proses autolysis,dimana zat protein dinding rahim dipecah diabsorbsi dan
kemudian dibuang melalui air kencing.
2.
Inovasi tempat
plasenta, setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat permukaan kasar
tidak rata kira-kira sebesar telapak tangan, dengan cepat luka ini mengecil
pada akhir minggu kedua,hanya sebesar 3 - 4 cm dan pada akhir nifas 1 - 2 cm.
3.
Perubahan pada
serviks dan vagina, pada serviks terbentuk sel-sel otot terbaru,karena adanya
kontraksi dan retraksi,vagina teregang pada waktu persalinan namun lambat laun
akan mencapai ukuran yang normal.
4.
Perubahan pembuluh
darah rahim, dalam kehamilan uterus mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang
besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan bagi peredaran darah
yang banyak, maka arteri tersebut harus mengecil lagi saat nifas.
5.
Dinding perut dan
peritoneum, setelah persalinan dinding perut menjadi longgar karena teregang
begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
6.
Saluran kencing,
Dinding
kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan obstruksi dan menyebabkan
retensi urine, dilatasi ureter dan pyelum kembali normal dalam 2 minggu.
7.
Laktasi , Keadaan buah dada
pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan pada waktu ini
.buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.colostrum adalah cairan
kuning yang mengandung banyak protein dan garam.
E.
KLASIFIKASI
Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
a.
Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana seorang ibu sudah
diperbolehkan berdiri dan berjalan
b.
Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara
menyeluruh dengan lama ± 6-8 minggu
c.
Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila saat hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang
diperlukan untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.
F.
PATHWAY
Adanya proses persalinan
↓
Robekan jalan lahir
↓
Discontuinitas jaringan
↓
Implus/penekanan pada
syaraf nyeri
↓
Cortex cerebri
↓
Persepsi nyeri
↓
G.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1.
Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
2.
Urine lengkap
H.
KOMPLIKASI
1.
Pembengkakan payudara
2.
Mastitis (peradangan pada payudara)
3.
Endometritis (peradangan pada endometrium)
4.
Post partum blues
5.
Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri,
kemerahan pada jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan
lahir selama persalinan atau sesudah persalinan.
I.
PENATALAKSANAAN
MEDIK
a.
Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b.
6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring
kanan kiri
c.
Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang
benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d.
Hari ke- 2 : mulai latihan
duduk
e.
Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku
Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J.
2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Carpenito, L. J.
1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Doengoes, E.
Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC
Farrer, H. 2001.
Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
Hadijono, Soerjo.
2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka
Http://www.uselsevierhealth.com.Nursingdiagnoses.Outcomesandinterventions
NANDA. 2001. Nursing
Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994.
Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.
ASUHAN KEPERAWATAN
MATERNITAS
Pada Ny. K dengan kasus
POST PARTUM
I.
DATA DEMOGRAFI
A. Biodata
Nama Inisial : Ny.
K
Usia : 41 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku :
Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Agama :
Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat :
Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Dx. Medik : POST PARTUM
Tanggal Masuk : 17 November 2015
Tanggal Pengkajian : 17 November 2015
B. Penanggung
Jawab
Nama Lengkap : Tn. Pausi
Usia :
42 th
Alamat :
Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Pekerjaan : Tukang Ojek
Hub. Dengan Pasien : Suami
II.
KELUHAN UTAMA
Os datang ke IGD Rumah Sakit pada
tanggal 17 November 2015 pukul 19.20 wib diantar oleh keluarga nya dan mengeluh
ingin melahirkan, nyeri yang dirasakan dengan skala 8 di bagian perut hingga ke
pinggang, nyeri hilang timbul.
III.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat
Kesehatan Sekarang
Pasien menyatakan nyeri pada daerah
kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
B. Riwayat
Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
C.
Riwayat
Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada
yang menderita penyakit hipertensi, gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga
tidak ada yang menderita penyakit menular.
D. Riwayat
Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
a. Lama
persalinan:
1.
Kala I 4 jam 20
menit
2.
Kala II 5 menit
3.
Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b.
Posisi fetus
memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c.
Tipe kelahiran
spontan.
d.
Penggunaan
analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan analgesik
dan anestesi.
e.
Masalah selama
persalinan tidak ada, bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat I
dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc,
kala III 100 cc, kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
E. Data
Bayi Saat Ini
a.
Keadaan
umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Perempuan)
1.
Berat
badan : 2500 Gram
2.
Panjang
badan : 47 Cm
3.
Lingkar
kepala : 32 Cm
4.
Lingkar
dada : 30 Cm
5.
Lingkar
perut : 31 Cm
6.
Lingkar
lengan atas : 10,5 Cm
b.
Apgar
Score
No.
|
Tgl/Jam
|
Karakteristik
Penilaian
|
Menit
1
|
Menit
5
|
1.
|
17-11-2015
20.55 wib
|
Denyut jantung
|
2
|
2
|
2.
|
|
Pernafasan
|
2
|
2
|
3.
|
|
Reflek
|
1
|
1
|
4.
|
|
Tonus
Otot
|
1
|
2
|
5.
|
|
Warna
Kulit
|
1
|
2
|
Total
|
7
|
9
|
Kesimpulan : Bayi normal tidak mengalami asfiksia.
F. Riwayat
Psikologis Ibu
Ibu merasa baik-baik saja, senang
bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah mengingat bahwa ini adalah anak ke-6
G.
Riwayat
Ginekologi
Ibu mengalami
menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus 30 hari.
Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan bau amis.
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) 10/02/2015. Ibu merupakan akseptor IUD dan
sudah dipakai selama 3 tahun sebelum gagal dan diekstraksii pada bulan Januari
2015.
H.
Riwayat Obstetri
Ibu G6P5A0 :
No.
|
Tahun Persalinan
|
Tempat Pertolongan
|
Jenis Persalinan
|
Jenis Kelamin
|
BB
(Gram)
|
1.
|
1998
|
Bidan
|
Spontan
|
Perempuan
|
3200
|
2.
|
2004
|
Bidan
|
Spontan
|
Perempuan
|
3300
|
3.
|
2008
|
Bidan
|
Spontan
|
Perempuan
|
3000
|
4.
|
2010
|
Bidan
|
Spontan
|
Perempuan
|
3300
|
5.
|
2012
|
Bidan
|
Spontan
|
Perempuan
|
3200
|
I.
Review of System
dan Pemeriksaan Fisik
a.
Penampilan umum
Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan
bantuan dan tertatih-tatih.
b.
Berat badan : 60 Kg.
c.
Tinggi badan : 151 Cm.
d.
Tanda-tanda
vital
TD : 120/80
mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C
e.
Kulit, rambut,
kuku
Ibu mengatakan setelah melahirkan langsung dibersihkan
oleh bidan, kuku sudah dipotong sejak dari rumah. Tidak ada keluhan. Kulit
bersih, turgor kulit baik, lembab, rambut bersih tidak rontok, kuku rapi dan
pendek.
f.
Kepala dan leher
Ibu mengatakan tadi pagi sudah mencuci muka sekalian
mandi, tidak ada keluhan. Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk.
Tampak lelah. Tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
penglihatan normal, kelenjar tiroid tidak membesar, kelenjar limfe tidak
teraba, vena jugularis tidak meningkat, tidak terdapat bekas operasi.
g.
Telinga
Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada,
pendengaran normal.
h.
Mulut,
tenggorokan, hidung
Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies
gigi, tidak ada stomatitis, sekret hidung bersih, tidak memakai alat bantu,
fungsi baik.
i.
Thoraks dan
paru-paru
Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada
ketinggalan gerak, paru dalam batas normal, tidak terdengar suara nafas
tambahan.
j.
Payudara
Ibu mengatakan air susu sudah keluar dan akan
menyusui bayinya setelah istirahat. Lunak, puting susu menonjol keluar, ASI
sudah keluar.
k.
Jantung
Tidak ada keluhan, jantung tidak membesar, tidak ada
bising jantung.
l.
Abdomen
Ibu mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti
dipelintir. Terdapat striae gravidarum, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah
pusat, teraba lunak, peristaltik positif agak lemah.
m.
Genetalia
Ibu mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama
jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih, lokasi pada daerah perineum,
nyeri sedang skala 6. Ibu menyatakan sudah buang air kecil 1 kali
n.
Anus dan rectum
Ibu mengatakan buang air besar tadi malam sebelum
melahirkan, setelah melahirkan sampai sekarang belum. Terdapat ruptur perineum
dengan jahitan luar 1 jenis one by one. Luka tampak basah.
o.
Musculoskeletal
Tidak ada keluhan, refleks positif,, tidak ada
varises, tidak terjadi oedema, kekuatan otot 5, ROM normal.
IV.
AKTIVITAS SEHARI-HARI
a.
Pola
persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
Ibu mengatakan bayi
ini merupakan anak keenam, anak pertama sampai kelima nya dulu dilahirkan di Bidan.
Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan, jika merasa tidak
enak badan juga langsung ke Puskesmas.
b.
Pola
nutrisi-metabolisme
Ibu makan 3 kali
sehari, minum 6-8 gelas perhari, selama hamil muda merasa mual muntah tapi
semakin bertambah usia kehamilan gejala semakin hilang. Sekarang ibu sudah
mulai makan makanan kecil yang dibawa oleh suaminya.
c.
Pola
aktifitas-latihan
Selama hamil ibu
sering jalan-jalan bersama suami dan aktivitas sehari-hari dapat dilakukan
mandiri, sekarang ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhati-hati
ketika bergerak di tempat tidur. Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar
mandi sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu oleh keluarga.
d.
Pola
eliminasi
Biasanya ibu bab 1-2
kali sehari dengan konsistensi lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil.
Setelah melahirkan bab belum sedangkan bak 1 kali tadi pagi.
e.
Pola
isitirahat-tidur
Selama hamil
istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur siang selama 2 jam dan malam tidur
jam 21.00 WIB dan bangun pagi jam 04.30 WIB. Semalam ibu tidak dapat tidur
karena dalam proses persalinan, baru setelah bayi lahir dan ibu dibersihkan
dapat tidur sebentar.
f.
Pola
persepsi-kognitif
Ibu mengatakan merasa
sakit pada daerah kemaluan.Ibu juga mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang
ini tidak disengaja karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan suaminya merasa senang
juga dengan kehadiran anak ini.
g.
Pola
persepsi terhadap diri
Ibu sangat kooperatif
terhadap tindakan keperawatan yang diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan
itu adalah untuk mempercepat menolong diri dan bayinya.
h.
Pola
hubungan-peran
Orang terdekat adalah
suaminya dan ibunya yang selalu mendampingi. Ibu mengatakan selama ini hubungan
antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar baik-baik saja.
i.
Pola
seksualitas-reproduksi
Selama hamil sudah
ada kesepakatan dengan suami untuk mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak
ada gangguan dalam melakukan akttifitas tersebut, juga tidak terjadi kontak
bleeding.
j.
Pola
stress-koping
Ibu berpenampilan
rapi, berbicara pelan-pelan, dan selalu minta pertimbangan suami atau ibunya
jika ada masalah atau harus mengambil keputusan.
k.
Pola
kepercayaan-nilai-nilai
Ibu berasal dari suku
jawa dan beragama Islam sehingga kebudayaan yang umum di masyarakat masih
dilakukan seperti tujuh bulanan dan selamatan. Ibu merasa sangat bersyukur
bayinya dapat lahir dengan selamat.
V.
PROFIL KELUARGA
1.
Pendukung
keluarga
Ibu tinggal serumah
dengan suami, dan kelima anaknya. Jika ada apa-apa biasa minta tolong kepada
orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat sekitar juga baik.
2.
Jumlah
anak
Enam dengan anak yang
sekarang. Anak pertama sampai keenam semuanya perempuan.
3.
Tipe
rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri
dengan bangunan permanen, lantai semen halus dengan ventilasi dan cahaya yang
cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak dengan tetangga dekat dan
tipe komunitas masyarakat desa dengan budaya gotong royong.
4.
Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di
rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah seorang tukang ojek
5.
Tingkat
pendidikan
Ibu berpendidikan
terakhir SLTP sedangkan suaminya hanya lulusan SD
6.
Tingkat
sosial ekonomi
Menengah kebawah
dengan penghasilan perbulan tidak pasti ± Rp 350.000.
7.
Riwayat
dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu pernah
menggunakan IUD selama 3 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak nyaman akhirnya
diekstraksi pada bulan Januari 2015. Ibu mengatakan berencana akan memakai IUD
lagi.
VI.
PEMERIKSAAN YANG
DILAKUKAN
Pemeriksaan di lakukan pada tanggal 17 November 2015
PEMERIKSAAN
|
HASIL
|
NILAI
NORMAL
|
·
Hematologi
|
|
|
Leukosit
|
11.400
|
5.000-10.000/
uL
|
Diff Count
|
|
|
-
Basofil
|
0
|
0
- 1 %
|
-
Eosinofil
|
0
|
1 - 4 %
|
-
N Staaf
|
0
|
2
- 6 %
|
-
N Segmen
|
72
|
50
- 70 %
|
-
Limfosit
|
13
|
20
- 40 %
|
-
Monosit
|
15
|
2
- 8 %
|
Eritrosit
|
3.610.000
|
L
: 4,4 – 5,5 x 106 uL
P
: 3,5 – 4,5 x 106 uL
|
Hemoglobin
|
10,6
|
L
: 13,5 –18,0 gr/dL
P
: 12,0 –16,0 gr/dL
|
Hematokrit
|
32,1
|
L
: 40 – 54 %
P
: 38 – 47 %
|
Trombosit
|
231.000
|
150-
400 x 103/uL
|
·
Urinalisa
|
|
|
Warna
|
Kuning
agak keruh
|
Kuning
jernih
|
pH
|
6,5
|
5,5 – 8,5
|
Berat jenis
|
1.015
|
1.015 –
1.025
|
Nitrit
|
(-)
|
Negative
|
Protein
|
(-)
|
Negative
|
Keton
|
(-)
|
Negative
|
Reduksi
|
(-)
|
Negative
|
Bilirubin
|
(-)
|
Negative
|
Urobilinogen
|
(+)
|
0,2 mg/dL
|
Leukosit
|
(-)
|
Negative
|
Eritrosit
|
(-)
|
Negative
|
Sedimen
|
|
|
-
Leukosit
|
15
- 20
|
1 – 10 /LPB
|
-
Eritrosit
|
10
– 20
|
1 – 5 /LPB
|
-
Epitel
|
(+)
|
(+)
|
-
Kristal
|
(-)
|
Negative
|
-
Silinder
|
(-)
|
Negative
|
-
Lain-lain
|
(-)
|
Negative
|
Test kehamilan
|
(+)
|
|
VII.
THERAPY YANG
DIBERIKAN
§ Amoxicillin 3
x 500 mg
§ Asam mefenamat 3
x 500 mg
§ B. Complek 3
x 1 tab
§ Vit. A 1
x 1 tab
VIII.
ANALISA DATA
DATA
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
DS:
·
Pasien mengatakan nyeri pada
daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih
·
Pasien mengatakan perut terasa
mual-mual dan seperti dipelintir.
DO:
·
Tampak berhati-hati ketika
bergerak di tempat tidur.
·
Ekspresi wajah merintih ketika
bergerak atau duduk.
·
Nyeri sedang skala 6
·
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C
|
Kontraksi
uterus
|
Nyeri akut
|
DS:
Pasien mengatakan terdapat luka di kemaluannya dan
rasanya sakit.
DO:
·
Terdapat ruptur perineum
derajat I dengan jahitan luar 1 Zide.
·
Luka tampak basah.
|
Trauma
jaringan
|
Risiko
infeksi
|
DS:
Pasien mengatakan merasa lelah dan ingin tidur.
DO:
·
Pasien tidak mampu masuk dan
keluar dari kamar mandi.
·
Tampak lemah.
·
Aktivitas kebersihan diri
dibantu oleh keluarga.
|
Kelelahan
|
Intoleransi
Aktivitas
|
IX.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
Nyeri akut
berhubungan dengan kontraksi uterus
2.
Risiko infeksi
berhubungan dengan trauma jaringan
3.
Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelelahan
X.
RENCANA
PENDIDIKAN KESEHATAN
AREA
|
RENCANA
TINDAKAN
|
Kerja
|
Memberikan
informasi bahwa selama tiga minggu post partum belum diperbolehkan bekerja
keras, seperti mengangkat ember, barang-barang yang berat, dan memperbolehkan
bekerja ringan seperti menyapu, menyetrika, dan memasak.
|
Istirahat
|
Mengajarkan
kepada ibu agar istirahat dengan cukup saat bayi tertidur, hal ini sangat
baik untuk memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak punya masalah dengan
keadaan tidur.
|
Latihan
|
Mengajarkan
kepada ibu bahwa latihan pada awal minggu pertama post partum seperti menaiki
tangga, senam post partum.
|
Hygiene
|
Mengajarkan
pada ibu untuk selalu membersihkan daerah vagina dan perineum setelah BAK
atau BAB dengan air sabun.
|
Koitus
|
Mengajarkan
pada ibu bahwa koitus bisa dimulai apabila lokhia berubah menjadi putih dan
luka perineum sudah sembuh sempurna serta ibu merasa nyaman untuk melakukan
hubungan.
|
Kontrasepsi
|
Menjelaskan
kepada ibu bisa menggunakan kontrasepsi setelah tiga minggu post partum dan
apabila ibu menyusui secara penuh dan tidak memberikan makanan tambahan pada
bayi bisa dipergunakan untuk kontrasepsi selama enam bulan post partum.
|
Follow
up
|
Ibu
bisa mengontrolkan diri seminggu setelah persalinan dan selanjutnya kontrol
sampai 42 hari post partum
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Ny. K Nama
Siswi : Ayu Andriyani
No. RM : NIS :
201301.006
Dx. Medik :
Post Partum
No.
|
Dx.
Keperawatan
|
NOC
|
NIC
|
Rasional
|
1.
|
Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
kurang lebih 1 x 24 jam diharapkan dapat tercapai kriteria hasil :
-
Nyeri bisa berkurang bahkan
hilang
-
Pasien mampu berelaksasi
|
1.
Berikan posisi yang nyaman,
aman dan tenang
2.
Kompres air hangat pada bagian perut
3.
Lakukan kolaborasi pemberian obat
analgetik
4.
Pantau skala nyeri
|
1.
Dapat membuat pasien lebih
berelaksasi dan terasa nyaman
2.
Untuk memperlancar pembuluh
darah supaya nyeri berkurang
3.
Obat analgetik dapat mengurangi
rasa nyeri
4.
Untuk mengetahui keberhasilan
intervensi
|
2.
|
Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
kurang lebih 1 x 24 jam diharapkan dapat tercapai kriteria hasil :
-
Risiko akan berkurang atau
bahkan tidak ada
-
Pasien lebih mampu berelaksasi
|
1.
Ajarkan cara melakukan vulva
hygiene
2.
Ajarkan tekhnik relaksasi dan
distraksi pada pasien
3.
Kolaborasi pemberian obat analgetik
4.
Pantau TTV pasien
|
1.
Untuk mencegah terjadinya
infeksi pada perineum
2.
Untuk membuat ibu lebih relaksasi
dan mengurangi rasa sakit
3.
Untuk mengurangi rasa sakit
4. Untuk
melihat keberhasilan intervensi
|
3.
|
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama kurang lebih 1 x 24 jam diharapkan
dapat tercapai kriteria hasil :
-
Pasien mampu berjalan mandiri
-
Pasien mampu memnuhi segala
aktivitasnya sendiri
|
1.
Bantu pasien dalam memenuhi
segala aktivitasnya
2.
Beri motivasi pada pasien agar
ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali
3.
Berikan pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien
|
1.
Untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas pasien
2.
Untuk menambah semangat pasien
4.
Untuk membantu memotivasi dan
memenuhi kebutuhan pasien
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :
Ny. K Nama
Siswi : Ayu Andriyani
No. RM : NIS : 201301.006
Ruang Rawat : Kebidanan
(VK)
No. Dx
|
Tanggal
|
Waktu
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
18-11-2015
|
07.10 wib
|
1.
Memberikan posisi yang nyaman,
aman dan tenang
2.
Mengompres air hangat pada bagian
perut
3.
Melakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
4.
Memantau skala nyeri
|
S :
·
Pasien mengatakan nyeri pada
daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk, nyeri tajam, perih
·
Pasien mengatakan perut terasa
mual-mual dan seperti dipelintir.
O:
·
Tampak berhati-hati ketika
bergerak di tempat tidur.
·
Ekspresi wajah merintih ketika
bergerak atau duduk.
·
Skala nyeri sedang 6
·
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
-
Berikan posisi yang nyaman,
aman dan tenang
-
Kompres air hangat pada bagian perut
-
Lakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
-
Pantau skala nyeri
|
2.
|
18-11-2015
|
07.15 wib
|
1. Mengajarkan
cara melakukan vulva hygiene
2.
Mengajarkan tekhnik relaksasi
dan distraksi pada pasien
3.
Melakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
4.
Memantau TTV pasien
|
S :
Ibu mengatakan terdapat luka di kemaluannya dan
rasanya sakit.
O:
·
Terdapat ruptur perineum
derajat I dengan jahitan luar 1 Zide.
·
Luka tampak basah.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
-
Ajarkan cara melakukan vulva
hygiene
-
Ajarkan tekhnik relaksasi dan
distraksi pada pasien
-
Kolaborasi pemberian obat
analgetik
-
Pantau TTV pasien
|
3.
|
18-11-2015
|
07.25
wib
|
1.
Membantu pasien dalam memenuhi
segala aktivitasnya
2.
Memberi motivasi pada pasien
agar ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali
3.
Memberikan pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien
|
S :
Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin tidur.
DO:
·
Ibu tidak mampu masuk dan
keluar dari kamar mandi.
·
Tampak lemah.
·
Aktivitas kebersihan diri
dibantu oleh keluarga.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
-
Bantu pasien memenuhi segala
aktivitasnya
-
Beri motivasi agar pasien terus
semangat
-
Berikan pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :
Ny. K Nama
Siswi : Ayu Andriyani
No. RM : NIS : 201301.006
Ruang Rawat : Kebidanan
(VK)
No. Dx
|
Tanggal
|
Waktu
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
18-11-2015
|
20.45
wib
|
1.
Memberikan posisi yang nyaman,
aman dan tenang
2.
Mengompres air hangat pada bagian
perut
3.
Melakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
4.
Memantau skala nyeri
|
S :
·
Pasien mengatakan nyeri pada
daerah kemaluan sudah berkurang
O:
·
Tampak masih berhati-hati
ketika bergerak di tempat tidur.
·
Ekspresi wajah merintih ketika
bergerak atau duduk.
·
Skala nyeri 5
·
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36,5 0C
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
-
Berikan posisi yang nyaman,
aman dan tenang
-
Kompres air hangat pada bagian perut
-
Lakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
-
Pantau skala nyeri
|
2.
|
18-11-2015
|
20.50
wib
|
1.
Mengajarkan
cara melakukan vulva hygiene
2.
Mengajarkan tekhnik relaksasi
dan distraksi pada pasien
3.
Melakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
4.
Memantau TTV pasien
|
S :
Ibu mengatakan luka di kemaluannya dan rasanya jika
bergerak masih terasa sakit.
O:
·
Pasien tampak meringis
·
Luka masih tampak basah.
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
-
Ajarkan cara melakukan vulva
hygiene
-
Ajarkan tekhnik relaksasi dan
distraksi pada pasien
-
Kolaborasi pemberian obat
analgetik
-
Pantau TTV pasien
|
3.
|
18-11-2015
|
20.55
wib
|
1.
Membantu pasien dalam memenuhi
segala aktivitasnya
2.
Memberi motivasi pada pasien
agar ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali
3.
Memberikan pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien
|
S :
Pasien mengatakan sudah mulai segar dan mampu
beraktivitas secara mandiri tetapi belum sepenuhnya
DO:
·
Pasien mampu masuk dan keluar
dari kamar mandi sendiri dengan berpegangan dengan tembok
·
Tampak sedikit lemas
·
Aktivitas kebersihan diri sudah
dilakukan secara mandiri
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
-
Bantu pasien memenuhi segala
aktivitasnya
-
Beri motivasi agar pasien terus
semangat
-
Berikan pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien
|
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien :
Ny. K Nama
Siswi : Ayu Andriyani
No. RM : NIS : 201301.006
Ruang Rawat : Kebidanan
(VK)
No. Dx
|
Tanggal
|
Waktu
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
19-11-2015
|
07.10
wib
|
1.
Memberikan posisi yang nyaman,
aman dan tenang
2.
Mengompres air hangat pada bagian
perut
3.
Melakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
4.
Memantau skala nyeri
|
S :
Pasien mengatakan nyeri pada daerah kemaluan sudah
tidak dirasakan lagi
O:
·
Tampak segar
·
Ekspresi wajah sudah segar dan
tidak lagi merintih ketika bergerak atau duduk.
·
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36,5 0C
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
(Pasien
Pulang)
|
2.
|
19-11-2015
|
07.15
wib
|
1.
Mengajarkan
cara melakukan vulva hygiene
2.
Mengajarkan tekhnik relaksasi
dan distraksi pada pasien
3.
Melakukan kolaborasi pemberian
obat analgetik
4. Memantau
TTV pasien
|
S :
Pasien mengatakan luka di kemaluannya sudah tidak dirasakan
lagi
O:
·
Pasien tampak segar
·
Luka tampak masih basah
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
(Pasien Pulang)
|
3.
|
19-11-2015
|
07.20
wib
|
1.
Membantu pasien dalam memenuhi
segala aktivitasnya
2.
Memberi motivasi pada pasien
agar ia mau belajar untuk mulai beraktivitas kembali
3.
Memberikan pendidikan kesehatan
pada keluarga pasien
|
S :
Pasien mengatakan sudah mulai segar dan mampu
beraktivitas secara mandiri
O:
·
Pasien mampu masuk dan keluar
dari kamar mandi sendiri
·
Tampak segar
·
Aktivitas kebersihan diri sudah
dilakukan secara mandiri
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
(Pasien
Pulang)
|
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)
Etiologi post partum
dibagi 2, yaitu :
a.
Etiologi post partum
dini :
1.
Atonia uteri
2.
Laserasi jalan
lahir;robekan jalan lahir
3.
Hematoma
b.
Etiologi post partum
lambat
1.
Tertinggalnya
sebagian plasenta
2.
Subinvolusidi daerah
insersi plasenta
3.
Dari luka bekas secsio sesaria
B.
SARAN
Dalam upaya
meningkatkan kualitas perawatan pada pasien POST PARTUM perlu ditingkatkan
tentang keperawatan pada pasien tersebut sehingga asuhan keperawatan dapat
lebih efektif.
Dan karena
laporan ini masih banyak kekurangan nya saya menerima kritik dan saran dari
berbagai pihak karena dengan kritik dan saran yang diberikan saya dapat
memperbaiki kekurangan tersebut dan dapat menjadikan laporan ini menjadi lebih
baik lagi.