Halaman

Rabu, 09 Desember 2015

Lp dan askep jiwa (isos)





LAPORAN PENDAHULUAN
DAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
Pada Tn. M dengan kasus ISOLASI SOSIAL





Di Susun Oleh :

                                                Nama Siswi                 : Ayu Andriyani
                                                Kelas                           : XII Keperawatan
                                                Tempat Praktek           : Rumah Sakit Jiwa Daerah
                                                                                      Provinsi Lampung (ruang kutilang)






SMK KES. ‘AZZA WA JALLA
BANDAR LAMPUNG



KATA PENGANTAR


Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun laporan yang saya buat ini mengenai penyakit ISOLASI SOSIAL

Adapun isi dari makalah ini adalah tentang Definisi, Faktor-faktor yang mempengaruhi, Etiologi, Manifestasi klinis, Pohon masalah, Penatalaksanaan, dan Asuhan Keperawatan penyakit ISOLASI SOSIAL. Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung tepatnya di Ruang Kutilang.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna, karena laporan ini mungkin masih ada kesalahan serta kekurangan. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Khususnya di bidang kesehatan, sehingga kita terpanggil dan tergerak untuk lebih mewaspadai penyebaran penyakit. Amin







Bandar Lampung, 30 Oktober 2015



Penulis












BAB I
PENDAHULUAN


a.       Latar Belakang

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.

Dengan kondisi seperti ini individu tersebut tidak dapat melakukan kegiatan atau aktivitasnya dengan optimal oleh karena itu dalam laporan saya kali ini mengangkat kasus isolasi social supaya saya bisa mengkaji lebih dalam dan dapat mengurangi masalah yang terjadi.

Jika masalah isolasi social ini dapat berkurang maka bisa dikatakan pemberitahuan dalam laporan ini berhasil.



b.      Tujuan

Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memenuhi tugas praktek yang saat ini sedang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi lampung tepatnya di ruang kutilang.

















BAB II
DASAR TEORI

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
(Purba dkk, 2008)

Isolasi sosial adalah gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme individu terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghindari interaksi dengan orang lain dan lingkungan.
(Dalami dkk, 2009)

Isolasi sosial adalah pengalaman kesendirian seorang individu yang di terima sebagai perlakuan dari orang lain serta sebagai kondisi yang negative atau mengancam.
(Wilkinson, 2007)

Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negative dan mengancam.
(Twonlsend, 1998)

Suatu keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
(Budi Anna keliat, 2006)
















BAB III
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
(Purba dkk, 2008)

Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang
lain menyatakan sikap yang negative dan mengancam.
(Twonlsend, 1998)


B.     ETIOLOGI
1.      Factor Predisposisi
a.       Factor perkembangan
Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui individu dengan sukses, karena apabila tugas perkembangan ini tidakdapat dipenuhi akan menghambat masa perkembangan selanjutnya. Keluarga adalah tempat pertama yang memberikan pengalaman bagi individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari ibu/ pengasuh pada bayi akan memberikan rasa tidak aman yang dapat menghambat terbentuknya rasa percaya diri. Rasa ketidakpercayaan tersebut dapat mengembangkan tingkah laku curiga pada orang lain maupun lingkungan di kemudian hari. Komunikasi yang hangat sangat penting dalam masa ini, agar anak tidak merasa diperlakukan sebagai objek.

b.      Factor komunikasi dalam keluarga
Masalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontribusi untuk mengembangkan gangguan tingkah laku :
1)      Sikap bermusuhan/ hostilitas
2)      Sikap mengancam, merendahkan dan menjelek-jelekan anak
3)      Selalu mengkritik, menyalahkan, anak tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya
4)      Kurang kehangatan, kurang memperhatikan ketertarikan pada pembicaraan anak

c.       Factor sosial budaya
Isolasi social atau mengasingkan diri dari lingkungan merupakan factor pendukung terjadinya gangguan berhubungan. Dapat juga I sebabkan oleh karena norma-norma yang salah yang dianut oleh satu keluarga, seperti anggota tidak produktif di asingkan dari lingkungan social.

d.      Factor biologis
Genetic merupakan salah satu factor pendukung gangguan jiwa. Insiden tertinggi skizofrenia ditemukan pada keluarga yang anggota keluarganya menderita skizofrenia. Berdasarkan hasil penelitian pada kembar monozigot apabila salah satu diantaranya menderita skizofrenia adalah 58%, sedangkan pada kembar dizigot presentasenya 8%, kelainan pada struktur otak seperti atropi, pembesaran ventrikel, peurunan berat dan volume otak serta perubahan struktur limbic, diduga dapat menyebabkan skizofrenia.

C.     MANIFESTASI KLINIS
Menurut Purba dkk, 2008 tanda dan gejala isolasi social yang dapat ditemukan dengan wawancara adalah :
1.      Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2.      Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3.      Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti dengan orang lain
4.      Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
5.      Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
6.      Pasien merasa tidak berguna
7.      Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup

D.    POHON MASALAH

Resiko Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi
 


Defisit Perawatan Diri           


 


Mekanisme Koping Tidak Efektif
 


Gangguan Konsep Diri
Harga Diri Rendah
(Keliat, 2006)
E.     PENATALAKSANAAN
1.      Terapi psikofarmaka
a.       Chlorpromazine (CPZ)
Mengatasi sindrom psikis yaitu berdaya berat dalam kemampuan menilai realitas, kesadaran diri terganggu, daya ingat norma social dan daya tilik diri terganggu.

b.      Haloperidol (HLP)
Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi mental serta dalam fungsi kehidupan sehari-hari

c.       Trihexilpenidil (THP)
Segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pasca ensepalitis dan idiopatik, sindrom Parkinson akibat obat misalnya reserpma dan fenotiazine.

2.      Terapi individu
Terapi individu pada pasien dengan masalah isolasi social dapat diberikan strategi pertemuan (SP) yang terdiri dari tiga SP dengan masing-masing strategi pertemuan yang berbeda-beda :
Pada SP satu : perawat mengidentifikasi penyebab isolasi social
         SP dua : perawat mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
         SP tiga : perawat mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

3.      Terapi kelompok
Menurut Purba, 2009 aktivitas pasien yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.       Activity Daily Living (ADL)
Meliputi :
1.      Bangun tidur
2.      BAB & BAK
3.      Waktu mandi
4.      Ganti pakaian
5.      Makan dan minum
6.      Menjaga kebersihan diri
7.      Menjaga keselamatan diri
8.      Pergi tidur





b.      Tingkah laku sosial
Meliputi :
1.      Kontak social terhadap teman
2.      Kontak social terhadap petugas
3.      Kontak mata waktu berbicara
4.      Bergaul
5.      Mematuhi tata tertib
6.      Sopan santun
7.      Menjaga kebersihan lingkungan   































DAFTAR PUSTAKA




































ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
Pada Tn. M dengan kasus ISOLASI SOSIAL di Ruang Kutilang
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

A.    PENGKAJIAN
I.                   IDENTITAS
1.      Identitas Klien
Nama                                 : Tn. M
Usia                                   : 26 th
Status pernikahan              : Belum menikah
Pekerjaan                           : Tidak bekerja
Agama                               : Islam
Pendidikan                          : SD Sederajat
Suku                                  : Lampung
Bahasa yang digunakan    : Indonesia
Alamat rumah                   : Desa tebing Kec. Melinting, Lampung Timur
Tanggal masuk RS            : 27 Juli 2015
Tanggal pengkajian           : 20 Oktober 2015
No. Register                      : 02 – 70 – 59

2.      Identitas Penanggung Jawab
Nama                                 : Tn. Madali
Usia                                   : 67 th
Pendidikan                          :SD Sederajat
Pekerjaan                           : Buruh
Hub. dengan klien             : Ayah kandung
Alamat                              : Desa tebing Kec. Melinting, Lampung Timur

II.                ALASAN MASUK RS
Klien masuk rumah sakit jiwa pada tanggal 27 Juli 2015 diantar oleh keluarga nya (Ayah klien). Menurut keterangan keluarga klien sering bicara sendiri, marah-marah, merusak barang, memecahkan kaca lemari, mengejar anak kecil dank lien juga mengeluh susah tidur.

III.             FAKTOR PREDISPOSISI
1.      Klien menunjukan marah-marah sejak 5 tahun yang lalu dan dipasung oleh keluarganya
2.      Klien pernah dipukul oleh ayahnya sekitar 3 bulan yang lalu
3.      Klien belum pernah dirawat inap dan rawat jalan
4.      Perilaku kekerasan :
-          Aniaya fisik                             : Tidak ada
-          Aniaya seksual                        : Tidak ada
-          Penolakan                                : Tidak pernah
-          Kekerasan dalam keluarga      : Klien pernah dipukul ayah nya
-          Tindak criminal                       : + 5 tahun yang lalu klien pernah ditangkap
  polisis kasus masalah motor (klien
  menabrak kendaraan lain)

Penjelasan :
Klien pernah dipasung karena marah-marah, memecahkan/ merusak barang serta mengancam orang dengan mengejar anak kecil. Sebelumnya klien tidak pernah dirawat inap ataupun rawat jalan, klien pernah di pukul oleh ayahnya sekitar 3 bulan yang lalu. Klien pernah ditangkap polisis asus masalah motor (klien menabrak kendaraan lain).

Masalah keperawatan :
-          Resiko Perilaku Kekerasan

5.      Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan

6.      Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
Menurut klien pengalaman yang tidak menyenangkan adalah ketika klien sering jatuh dari motor dan ditangkap polisis karena kasus klien menbrak kendaraan lain
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan

IV.             FISIK
1.      Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N   : 80 x/mnt
S    : 37,1 0C
RR : 20 x/mnt
2.      Ukuran
TB : 160 cm
BB : 52 kg
3.      Keluhan fisik         : Tidak ada


V.                PSIKOSOSIAL
1.      Genogram







 



                  -------------------------------------------------------------------------



 
                  -----------------------------




















 


                                                        --------------------------------------------

Keterangan :
                 
                  : Laki-laki                                            : Klien


 
                  : Perempuan                            -------   : Tinggal serumah


 
                  : Meninggal                                         : Menikah


Penjelasan :
Klien adalah anak ke-5 dari 6 bersaudara, klien tinggal bersama kedua orangtua dan 2 adiknya, status klien saat ini adalah single (belum menikah). Jenis keluarga ini adalah keluarga inti, komunikasi klien lancer.

2.      Konsep Diri
a.       Gambaran diri
Klien menyukaianggota tubuhnya dari rambut hingga ujung kaki, klien tidak mempunyai kekurangan

b.      Identitas diri
Klien adalah seorang laki-laki yang tidak/ belum bekerja, klien adalah anak ke-5 dari 6 bersaudara.

c.       Peran
Klien mengatakan sebagai seorang anak laki-laki ia harusnya bisa bekerja


d.      Ideal diri
Klien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya dan ingin membahagiakan ibunya

e.       Harga diri
Klien mengatakan sedih karna sebagai anak laki-laki ia belum mempunyai pekerjaan dan belum bisa membahagiakan ibunya.

Masalah Keperawatan       : Harga Diri Rendah

3.      Hubungan sosial
a.       Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti bagi klien adalah ibunya, karena menurutnya ibunya yang paling perhatian terhadapnya

b.      Peran serta dalam kelompok / masyarakat
Klien mengatakan sebelum ia sakit ia aktif ikut ronda bersama teman-temannya saat malam hari, sehari-hari ia juga main bersama temannya.

Masalah Keperawatan       : Tidak ditemukan

4.      Spiritual
a.       Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan percaya bahwa Allah swt. yang menguasai dan memiliki segalanya

b.      Kegiatan ibadah
Klien mengatakan melaksanakan shalat 5 waktu dan sering shalat tahajud saat sakit dan sebelum sakit

Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

VI.              STATUS MENTAL
1.      Penampilan 
Klien mengatakan mandi 2 x sehari, klien tampak kurang rajin menyisir rambut, baju rapih.
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan



2.      Pembicaraan
Klien ketika diajak bicara (diwawancarai) dapat menjawab pertanyaan, bicara halus dan sesuai dengan pertanyaan tapi agak kacau
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

3.      Aktivitas motorik
Tingkat aktivitas motorik klien kadang terlihaat menyendiri
Masalah keperawatan        : Isolasi Sosial

4.      Alam perasaan
Klien mengatakan ingin pulang kerumah bertemu dengan ibu dan keluarganya
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

5.      Afek
Klien saat di wawaancarai bicaranya lemah dan agak kacau
Masalah keperawatan        : Isolasi Sosial

6.      Interaksi selama wawancara
Klien saat wawancara kooperatif tetapi kontak mata kurang, tidak mudah tersinggung, saat ditaanya membutuhkan penjelasan terlebih dahulu
Masalah keperawatan        : Isolasi Sosial

7.      Persepsi
Klien mengatakan saat ia sedang sendiri ia pernah melihat bayangan ular ada diperutnya pada siang hari dan jika ia memjamkan mata bayangan akan hilang, kurang lebih sekitar 1 tahun yang lalu
Masalah keperawatan        : Resiko halusinasi Penglihatan

8.      Proses pikir
Pembicaraan klien bisa dimengerti oleh perawat, saat komunikasi dengan perawat pembicaraan klien dapat dimengerti tetapi agak kacau
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

9.      Isi pikir
Klien pernah berpikir bahwa ia melihat bayangan ular dalam perutnya, karena itu ia merasa takut
Masalah keperawatan        : Halusinasi Penglihatan



10.  Tingkat Kesadaran
Klien dapat berorientasi terhadap tempat, waktu dan orang-orang terdekat. Klien mengetahui hari, tanggal dan jam. Klien menyadari bahwa dirinya berada dirumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

11.  Memori
Klien mampu mengingat kejadian masalalu dan kejadian-kejadian baru. Klien masih ingat jam berapa bangun tidur dan apa saja kegiatan setelahnya.
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

12.  Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dengan baik, ketika diberi soal untuk menghitung tahun lahir dan jumlah umur klien mampu menjawab dengan benar
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

13.  Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana. Missal : klien harus bangun pagi lalu mandi dan shalat setelah itu minum obat dan sarapan
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

14.  Daya tilik diri
Klien mengatakan sudah mulai merasa sembuh, ia hanya ingin peerhatian dari ibunya untuk selalu memotivasinya
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

VII.          KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1.      Kemampuan klien memnuhi/ menyediakan kebutuhan
Klien tidak memerlukan bantuan saat makan, berpakaian, mandi, BAK, BAB, klien dapat melakukan secara mandiri. Untuk perawatan kesehatan saat ini klien minum obat diatur oleh perawat, jika dirumah klien diawasi oleh keluarganya.
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

2.      Kegiatan sehari-hari
a.       Nutrisi
Klien mengatakan puas dengan makananya, saat makan klien tidak memisahkan diri, frekuensi makan 3 x sehari, dengan diselingi makanan ringan pada sore hari, nafsu makan klien baik.
Masalah keperawatan  : Tidak ditemukan
b.      Perawatan diri
Dalam perawatan diri yaitu mandi, BAK, BAB, ganti pakaian, kebersihan tempat tidur, dan makan klien tidak memerlukan bantuan.
Masalah keperawatan  : Tidak ditemukan

c.       Tidur
Klien tidak ada masalah dengan tidur, yang membantu klien untuk bisa tidur adalah jika kondisi tenang.
Masalah keperawatan  : Tidak ditemukan

3.      Kemampuan klien
Klien dapat mengantisipasi kehidupan sehari-hari, klien dapat membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri. Klien mengatakan bahwa belum bisa mengatur penggunaan obat, selama di RS obat masih diberi oleh perawat.
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

4.      Sistem pendukung
System pendukung klien dirumah adalah keluarga nya, sedangkan di RS adalah perawat ruangan.
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

5.      Apakah klien menikmati sat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi ?
Klien mengatakan menikmati saat berkumpul dengan temannya untuk berjaga malam
Masalah keperawatan        : Tidak ditemukan

VIII.       MEKANISME KOPING
Mekanisme yang dicapai oleh klien adala mal adaptif, klien terlihat murung, saat diwawancarai pun kontak mata klien kurang, bicaranya lemah

IX.             MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1.      Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tak mempunyai masalah dengan kelompok, klien mendapat dukungan dari teman-temannya

2.      Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan sebelum sakit ia mengikuti kegiatan untuk berjaga malam bersama temannya, tetapi karena sakit ia jarang berinteraksi dengan teman lain, ia hanya dekat dengan 1-2 orang saja

3.      Masalah dengan pendidikan
Klien adalah lulusan dari SD sederajat

4.      Masalah dengan pekerjaan
Sampai saat ini klien masih belum bekerja

5.      Masalah dengan perumahan
Klien menempati rumah bersama milik orangtuanya klien yang bertepaatan di Desa tebing Kec. Melinting, Lampung Timur.

6.      Masalah ekonomi
Menurut klien kebutuhan hidupnya besar sedangkan orangtuanya tidak punya biaya, klien juga sampai saat ini belum bekerja, jadi tidak bisa membantu

7.      Masalah dengan pelayanan kesehatan
Selama ini jika klien sakit, klien berobat ke puskesmas daan juga ke RSJ.

X.                PENGETAHUAN KURANG
Klien mengatakan kurang begitu tahu tentang penyakitnya, yang klien tahu ia hanya merasa pusing karna melihat bayangan ular dan pernah di pukul oleh ayahnya tanpa sebab.
Masalah keperawatan  : Kurang Pengetahuan tentang Penyakitnya

XI.             ASPEK MEDIS
Diagnosa Medik          : Skizofrenia
Therapy Medik            :
-          Risperidon 2 mg                      2 x 1 1/2
-          Trihexsilpenidil 2 mg              2 x 1
-          Chlorpromazine 100 mg          1 x 1/2
-          Trifuoferazine                         2 x 1/2              










B.     ANALISA DATA

NO.
DATA
MASALAH KEPERAWATAN
1.
DS :
Klien mengatakan ia pernah melihat bayangan ular ada diperutnya ketika ia sedang sendiri sekitar + 1 tahun yang lalu

DO :
Klien terlihat menyendiri kadang melamun

Resiko Halusinasi
(Penglihatan)
2.
DS :
·         Klien mengatakan malas ngobrol dengan teman lainnya
·         Klien mengatakan hanya ngobrol dengan 1-2 orang saja itu pun teman sekamarnya

DO :
·         Klien sering menyendiri dan saat ditanya kontak mata kurang
·         Klien tidak mampu memulai pembicaraan

Isolasi Sosial
3.
DS :
Klien mengatakan sedih karena sebagai anak laki-laki ia belum mempunyai pekerjaan dan belum bisa membahagiakan ibunya

DO :
·         Saat bicara kadang melihat kea rah lain
·         Kontak mata kurang

Harga Diri Rendah
4.
DS :
Klien mengatakan sering dimarahi dan di pukul oleh ayahnya + 3 bulan yang lalu

DO : -

Koping Keluarga Tidak Efektif




DAFTAR MASALAH
1.      Resiko Halusinasi (Penglihatan)
2.      Isolasi Sosial
3.      Harga Diri Rendah
4.      Koping Keluarga tidak Efektif


POHON MASALAH

RESIKO HALUSINASI
(PENGLIHATAN)








ISOLASI SOSIAL
(Cor Problem)
 



 








HARGA DIRI RENDAH


 


KOPING KELUARGA
TIDAK EFEKTIF



XII.          DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Resiko Halusinasi (Penglihatan)
2.      Isolasi Sosial
3.      Harga Diri Rendah








RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
HALUSINASI : PENGLIHATAN

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

Tgl
No Dx
Dx. Kep
PERENCANAAN
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
21/10/15
1
Gangguan persepsi sensori halusinasi pengliha-tan
TUM :
Klien dapat mengontrol halusinasi

TUK :
1.      Bina hub. saling percaya



















2.      Klien dapat menge-nal halusi-nasi

















3.      Klien dapat meman-faatkan obat dengan baik

















4.      Klien dapat me- ngontrol halusina-sinya






Setalah dilakukan 1x interaksi dengan klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat :
·         Klien tampak tenang
·         Mau duduk dekat perawat
·         Mambalas salam














Setelah 2x interaksi klien dapat :
·         Membedakan antara nyata dan tidak nyata
·         Mengungkapkan perasaan terhadap halusinasi














Setelah 3x interaksi klien dapat :
·         Memanfaatkan obat dalam mengontrol halusinasinya
·         Mengetahui kerugian tidak minum obat















Setalah 4x interaksi klien dapat :
·         menyebutkan tindakan yang dilakukan aapabila timbul halusinasi
·         menyebutkan kebutuhan yang tidak terpenuhi






1.      Bina hub. saling percaya dengan klien menggunakan komunikasi terapeutik
R/ hub. saling percaya sebagai dasar interaksi perawat dank lien

2.      Dorong klien mengungkapkan perasaan nya
R/ mengetahui masalah yang dialami oleh klien

3.      Dengarkan klien dengan penuh perhatian
R/ agar klien merasa di perhatikan

1.      Adakan kontak sering dan singkat
R/ menghindari waktu kosong yang dapat menyebabkan halusinasi

2.      Observasi segala tingkah laku klien
R/ halusinasi harus kenalterlebih dahulu agar intervensinya efektif

3.      Terima halusinasi klien sebagai hal yang nyata bagi klien tetapi tidak bagi perawat
R/ meningkatkan realita dan rasa percaya klien

1.      Diskusikan dengan klien tentang obat untuk mengontrol halusinasinya
R/ meningkatkan pengetahuan klien tentang fungsi obat

2.      Pantau klien saat penggunaan obat
R/ menilai kemampuan klien dalam pengobatan sendiri

3.      Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
R/ diharapkan klien dapat melaksanakan program sesuai instruksi dokter

1.      Diskusikan dengan klien tentang tindakan yang harus dilakukan apabila timbul halusinasi
R/ melatih klien untuk mengontrol halusinasi

2.      Diskusikan dengan klien tentang cara memutuskan halusinasi
R/ maningkatkan pengetahuan klien tentang cara memutuskan halusinasi






























RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

Tgl
No Dx
Dx. Kep
PERENCANAAN
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
23/10/15
1
Isolasi Sosial
TUM :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain disekitarnya dengan baik

TUK :
1.      Bina hub. saling percaya












2.      Klien mampu menye-butkan penye-bab menarik diri





3.      Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik diri



4.      Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap










5.      Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik







Setalah 1x interaksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat :
·         Mau berkenalan
·         Ada kontak mata
·         Bersedia untuk bercerita dan mengungkapkan masalah








Setelah 2x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab menarik dia dari :
·         Diri sendiri
·         Orang lain
·         Lingkungan





Setelah 3x interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan misalnya :
·          Banyak teman
·         Tidak kesepian
·         Bisa diskusi dan bercerita
Kerugian menarik diri, misalnya :
·         Sendiri
·         Kesepian
·         Tidak bisa berdiskusi ataupun bercerita

Setalah 4x interaksi klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap dengan :
·         Perawat
·         Perawat lain
·         Klien lain
·         Kelompok










Setelah 5x interaksi klien dapat menyebutkan :
·         Manfaat minum obat
·         Kerugian tidak minum obat
·         Nama, warna, dosis dan efek obat







1.      Bina hub. saaling percaya dengan :
a.       Member salam tiap interaksi
b.      Perkenalkan nama
c.       Tanya panggilan kesukaan klien
d.      Tanya perasan klien
e.       Buatkan kontrak yang jelas
f.       Dengarkan deengan penuh perhatian perasaan klien

1.      Tanyakan pada klien tentang siapa orang yang paling dekat dan berate baaginya
2.      Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri
3.      Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya


1.      Tanyakan pada klien tentang :
a.       Manfaat hub. social
b.      Kerugian menarik diri

2.      Diskusikan bersama klien tentang keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik diri
3.      Beri pujian terhadap kemampuan klien

1.      Observasi perilaku klien saat berhubungan social
2.      Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan dengan :
a.       Perawat lain
b.      Klien lain
c.       Kelompok

3.      Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
4.      Diskusikan jadwal harian dan beri pujian

1.      Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian obat serta nama, warna, dosis dan efek obat

2.      Pantau klien saat penggunaan obat



3.      Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
4.      Diskusikan akibat dari henti minum obat



































RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

Tgl
No Dx
Dx. Kep
PERENCANAAN
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
24/10/15
2
Harga Diri Rendah
TUM :
Klien memiliki konsep diri yang baik

TUK :
1.      Bina hub. saling percaya















2.      Klien dapat mengiden-tifikasi aspek positif dan kemampu-an yang dimiliki
Nya



3.      Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki



4.      Klien dapat melaku-kan kegiatan sesuai rencana yang dibuat









Setelah 1x interaksi klien menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat :
·         Menunjukan rasa senang
·         Ada kontak mata
·         Mau menjawab salam
·         Mau duduk dekat perawat







Setelah 2x interaksi klien menyebutkan :
·         Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki klien
·         Aspek positif keluarga
·         Aspek positif lingkungan
Setelah 3x interaksi klien dapat membuat rencana kegiatan harian










Setelah 4x interaksi klien melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat








1.      Bina hub. saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
a.       Sapa klien dengan ramah
b.      Perkenalkan diri dengan sopan
c.       Tanyakan nama lengkap
d.      Jelaskan tujuan
e.       Jujur dan menepati janji
f.       Tunjukan perhatian terhadap klien

1.      Diskusikan dengan klien tentang :
a.       Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga, dan lingkungan
b.      Kemampuan yang dimiliki klien

2.      Beri pujian
1.      Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien :
a.       Kegiatan mandiri
b.      Kegiatan dengan bantuan
2.      Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien

1.      Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
2.      Pantau kegiatan pasien
3.      Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien




















CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

IMPLEMENTASI
EVALUASI (SOAP)

·         Tanggal 21 Oktober 2015 pukul 09.00-09.15 wib
Gelisah, kadang menyendiri, menundukan kepala, bicara halus dan lemah

·         Dx :
a.       Halusinasi
b.      Isolasi Sosial
c.       Harga Diri Rendah

·         Tindakan :
a.       Bina hubungan saling percaya
b.      Tanya panggilan kesukaan klien
c.       Tanya perasaan klien
d.      Dengarkan dengan penuh perhatian perasaan klien
e.       Buat kontrak yang jelas

·         Evaluasi
Klien bisa percaya pada perawat

·         RTL :
a.       Klien bisa mengetahui tentang halusinasi
b.      Klien bisa mengetahui tentang penyebab ia menyendiri


S :
·         Klien mengatakan senang berkenalan dengan perawat
·         Klien mengatakan mau ngobrol lagi besok

O :
·         Klien kadang terlihat berdua atau menyendiri dipojok
·         Bicara seperlunya, lemah
·         Kontak mata kurang
·         Klien menyepakati kontrak berikutnya

A :
·         Halusinasi (+)
·         Isolasi Sosial (+)
·         Harga Diri Rendah (+)

P :
·         Klien mampu mengenal halusinasi
·         Klien mampu menceritakan apa penyebab ia menyendiri
·         Beri pujian pada tiap tindakan klien
·         Beri motivasi pada klien










CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

IMPLEMENTASI
EVALUASI (SOAP)

·         Tanggal 22 Oktober 2015 pukul 17.05-17.20 wib
Berkumpul bersama teman tetapi tidak banyak bicara, menundukan kepala, bicara lemah dan pelan

·         Dx :
a.       Halusinasi
b.      Isolasi Sosial
c.       Harga Diri Rendah

·         Tindakan :
a.       Menjelaskan pada klien apa itu halusinasi dan jenisnya
b.      Mendengarkan dengan penuh perhatian setiap klien bercerita tentang perasaannya

·         Evaluasi
a.       Kemampuan klien mengenal halusinasi
b.      Kemampuan klien bercerita tentang perasaannya

·         RTL :
a.       Klien mampu mengontrol halusinasi
b.      Klien mampu berinteraksi


S :
·         Klien mengatakan pernah melihat bayangan ular diperutnya
·         Klien mengatakan malas mengobrol dengan teman lainnya

O :
·         Klien hanya diam saat berkumpul
·         Klien terlihat menundukan kepala

A :
·         Halusinasi (+)
·         Isolasi Sosial (+)
·         Harga Diri Rendah (+)

P :
·         Klien mampu mengontrol halusinasi
·         Klien mampu melaksanakan hubungan social secara bertahap
·         Beri pujian pada setiap tindakan klien
·         Beri motivasi terus pada klien









CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

IMPLEMENTASI
EVALUASI (SOAP)

·         Tanggal 23 Oktober 2015 pukul 17.10-17.25 wib
Mulai dapat berinteraksi dengan temannya, menundukan kepala, bicara lemah dan pelan

·         Dx :
a.       Halusinasi
b.      Isolasi Sosial
c.       Harga Diri Rendah

·         Tindakan :
a.       Membantu klien untuk mengontrol halusinasi apabila halusinasi datang lagi
b.      Memotivasi klien untuk melakukan interaksi pada temannya secara bertahap

·         Evaluasi
a.       Kemampuan klien untuk mengontrol halusinasi
b.      Klien sudah mulai mau ngobrol dengan temannya walaupun hanya satu atau dua orang saja

·         RTL :
a.       Klien mampu mengenal jenis obat dan fungsinya
b.      Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
c.       Klien mampu membuat jadwal harian


S :
·         Klien mengatakan sudah tidak melihat bayangan ular lagi
·         Klien mengatakan masih malas mengobrol dengan teman lainnya kecuali dengan teman dekatnya

O :
·         Klien terlihat hanya berdua dengan teman sekamar waktu bermain
·         Klien masih terlihat menundukan kepala
·         Kontak mata kurang

A :
·         Halusinasi (-)
·         Isolasi Sosial (+)
·         Harga Diri Rendah (+)

P :
·         Klien mampu menggunakan obat dan mengetahui fungsi dengan baik
·         Klien mampu membuat jadwal harian dibantu oleh perawat
·         Beri pujian pada setiap tindakan klien
·         Beri motivasi terus pada klien





CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

IMPLEMENTASI
EVALUASI (SOAP)

·         Tanggal 24 Oktober 2015 pukul 17.10-17.25 wib
Sudah berinteraksi dengan teman lain, menundukan kepala, bicara lemah dan pelan

·         Dx :
a.       Isolasi Sosial
b.      Harga Diri Rendah

·         Tindakan :
a.       Klien mampu meminum dan mengenal obat dengan baik dibantu oleh perawat
b.      Membantu klien untuk membuat jadwal kegiatan harian

·         Evaluasi
a.       Klien mampu memanfaatkan obat dengan baik
b.      Klien mampu membuat jadwal sesuai keinginan

·         RTL :
a.       Klien mampu meningkatkan interaksi antar temannya
b.      Klien mampu melaksanakan jadwal harian yang telah di buat


S :
·         Klien mengatakan sudah bisa mengobrol dengan temannya tapi hanya satu dua orang saja
·         Klien mengatakan masih suka malas untuk mengobrol dengan teman lain

O :
·         Klien sudah terlihat mau berkumpul dengan teman lain
·         Klien sudah mulai berinteraksi dengan satu atau dua temannya

A :
·         Isolasi Sosial (+)
·         Harga Diri Rendah (+)

P :
·         Klien mampu berinteraksi dengan teman lain secara bertahap
·         Klien mampu melaksanakan jadwal harian yang sudah dibuat
·         Beri pujian pada setiap tindakan klien
·         Beri motivasi terus pada klien









CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien     : Tn. M                                                Ruangan          : Kutilang
No. RM           : 02 – 70 – 59                                      Dx. Medik       : Skizofrenia

IMPLEMENTASI
EVALUASI (SOAP)

·         Tanggal 25 Oktober 2015 pukul 17.10-17.25 wib
Klien mulai bertambah beberapa teman, kadang menyendiri, tapi jika dipanggil tersenyum dan mau mendekat

·         Dx :
a.       Isolasi Sosial
b.      Harga Diri Rendah

·         Tindakan :
a.       Membantu klien untuk berbincang-bincang pada temannya
b.      Member kesempatan klien untuk mencoba berinteraksi dengan mandiri
c.       Member pujian

·         Evaluasi
a.       Kemampuan klien untuk berkenalan dengan teman lain secara mandiri
b.      Terus latih agar pasien mampu mandiri

·         RTL :
a.       Meningkatkan rasa percaya diri klien dengan cara tetap memberinya motivasi
b.      Mengevaluasi hasil tindakan klien


S :
·         Klien mengatakan sudah mau berbincang-bincang dengan teman lain

O :
·         Klien terlihat sedang mengobrol dengan teman lainnya
·         Klien tampak tersenyum
·         Kontak mata cukup

A :
·         Isolasi Sosial (+) mampu berbincang-bincang dengan teman lain
·         Harga Diri Rendah (+) sudah mulai mau bergaul dengan teman lain

P :
·         Pertahankan klien dan tetap beri motivasi agar klien lebih mampu berinteraksi dengan orang lain
·         Beri pujian pada setiap tindakan klien
·         Mengevaluasi hasil tindakan terhadap klien








BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
(Purba dkk, 2008)

B.     SARAN

1.      Berilah hubungan saling percaya
2.      Siswi mengetahui tanda-tanda dari menarik diri
3.      Saling mendukung terhadap apa yang akan di lakukan selagi positif

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar